Kerusuhan antara umat muslim dan pemeluk hindu di india kembali
pecah. Masalah yang sama dan merupakan sebuah konflik lama kini kembali
berkobar akibat disahkannya Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan India (CAB)
pada Desember 2019. Parlemen India menerbitkan undang-undang yang akan
memberikan kewarganegaraan India kepada para imigran dari tiga negara tetangga-
Pakistan, Afghanistan, Bangladesh- kecuali jika mereka adalah Muslim.(CNN
Indonesia 28/02/2020)
Secara langsung pemerintah india bersikap diskriminatif terhadap
umat muslim yang tinggal di Negara tersebut. Dengan sah nya undang-undang
kewarganegaraan menunjukan bahwa pemerintah oposisi bersikap anti islam,
pembatasan aktifitas umat muslim, hingga terancam kehilangan haknya sebagai
warganegara yang harusnya merasa dilindungi oleh pemimpinnya.
Terbukti akibat bentrok tersebut, sudah menewaskan lebih dari 30
orang dari kedua belah pihak maupun polisi. Bentrokan meluas, massa mulai
membakar masjid-masjid. Dalam sebuah video viral yang diunggah pegiat HAM India
@arjunsethi18 di media social twitter seorang pemuda bahkan sempat mencabut simbol
bulan bintang di sebuah masjid. Bersamanya, seorang laki-laki mengibarkan
Bendera Saffron, lambang kelompok sayap kanan Hindu India.(tirto.id
28/02/2020)
Namun bagaimana tanggapan dunia internasional sekarang? Tidak ada
satu pun pembelaan, semuanya diam seribu bahasa. Bahkan Perserikatan Bangsa
Bangsa yang seharusnya bertanggung jawab dalam penyelesaian konflik dan
perdamaian dunia terbukti tidak melakukan apa-apa. Bukan hanya saat ini, bahkan
pada kasus konflik sebelumnya organisasi tersebut dinilai gagal dalam meredam
konflik khususnya konflik daerah timur tengah dengan mayoritas penduduk muslim.
Membayangkan saudara muslim dipukuli, dicaci maki, diskriminasi, hingga
persekusi, lalu dimana saudara muslim lainnya?
Indonesia Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia terkesan
diam tanpa bisa melakukan apa pun. Generasi muda yang diharapkan sibuk dengan
aplikasi yang melalaikan dunia. Setiap hari seolah-olah dijadikan lelucon demi
eksistensi diri tanpa sadar bahwa Islam dan saudara muslim sedang dalam keadaan
yang emergency. Negara-negara Arab dan gabungan Uni Emirat Arab dengan kekayaan
melimpah ruah pun terkesan sibuk dengan kesenangan dunianya. Acuh dengan apa
yang terjadi dengan saudara seiman yang mungkin mengharapkan pertolongan. Namun
kembali lagi semuanya hanya bungkam. Hanya beberapa Negara mayoritas muslim
yang berani mengeluarkan statement mengecam keras atas tindakan semena-mena
terhadap umat Muslim seperti Malaysia dan Turki, namun kembali lagi seolah-olah
itu hanya sebuah ancaman tanpa arti.
Lalu bagaimana lagi saudara muslim menaruhkan harapannya? Kepada
siapa ia akan berlindung dan meminta pertolongan? Padahal Rasulullah jauh hari
sudah mengajarkan dan menyampaikan pesan berharga bagi umat muslim. “
Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain
akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR. Muslim)
Hadist tersebut merupakan pesan moral Rasulullah untuk para umat
muslim dunia bahwa umat muslim senantiasa bahu membahu, tolong menolong, jka
salah satu muslim tersakiti maka umat muslim lain pun ikut merasakan sakitnya.
Dan antar sesama umat muslim adalah saudara. Selayaknya saudara haruslah saling
menyayangi dan saling membela hingga melindungi satu sama lain. Pertanyaannya sudahkah
umat muslim ikut merasakan sakitnya umat muslim yang terjajah di berbagai
belahan negeri?
Umat muslim sedang kehilangan tumpuan, seolah olah terombang ambing
tiada tujuan, merindukan sesosok pahlawan yang datang dengan misi
penye;lamatan. Sesosok pemimpin umat yang mempersatukan hingga dapat sejalan
melangkah bersama bersatu hingga membentuk umat yang kuat yaitu seorang
khalifah yang berada dalam kesatuan khilafah. Rasulullah SAW bersabda
“Seorang imam (khalifah) adalah tameng atau perisai, dimana di
belakangnya umat berperang, dan kepadanya umat berlindung.” (HR. Bukhari)
Khilafah adalah pemersatu umat islam dan merupakan payung pelindung
umat muslim dari berbagai konflik perpecahan. Tegaknya khilafah akan mempersatukan
umat muslim seluruh dunia dengan menghimpun segala kekayaan sumber daya alam
Negara-negara muslim untuk dikelola secara syar’i demi kepentingan umat hingga
menggalang kekuatan militer yang besar.
Namun inilah yang ditakutkan oleh Negara-negara komunis liberalis,
dengan tegaknya khilafah maka umat muslim dunia akan menjadi tak terkalahkan
dan itu semua merupakan tanda-tanda berakhirnya penjajahan dan dominasi
kekusasaan Negara adidaya yang terus menggempur kekayaan hasil bumi dibelahan
negeri muslim. Umat muslim harus segera sadar bahwa semua perpecahan dan
kekacauan yang terjadi adalah cita-cita para penjajah barat sehingga berusaha
untuk terus memojokan ide khilafah dan
memerangi umat islam yang berjuang untuk menegakan kembali Khilafah
Islamiyah. Umat islam juga harus segera bangun dan bangkit bahwa satu-satunya
solusi berbagai konflik ditengah-tengah umat adalah dengan berjuang bersama
menegakan kembali system pemerintahan Khilafah yang akan mengatur urusan umat
manusia secara kaffah dalam segala aspek kehidupan, melindungi kepentingan umat
muslim dengan tidak lupa memberikan hak bernegara bagi warga non muslim.
Menjadikan umat muslim kembali kuat dengan persatuan tak terkalahkan, namun
semua itu hanya bisa terwujud dengan kembalinya satu pemerintahan yaitu dengan
Khilafah Islamiyah.
Wallahu’alambishowab.
No comments:
Post a Comment