My Weddings (Walimatul Urs')

Assalamualaikum ....... 

Ternyata sudah lama ga otak atik blog, Insya Allah akan mulai kembali aktif nuls di blog ini Kali ini aku mau share tentang acara pesta pernikahan ku (walimatul urs') yang diselenggarakan tahun lalu 3 october 2020. 

Telat banget sebenarnya....... 

Setiap orang pasti punya pernikahan impian yang berbeda-beda, mungkin ingin pesta bak putri dalam dongeng, atau pesta pernikahan yang meriah dan tak akan terlupakan karna ini merupakan moment yang diinginkan dan diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Tapi banyak sekali yang menyampingkan aturan-aturan Allah demi wedding dream mereka, sehingga pernikahan yang diharapkan menjadi pernikahan yang sakinah, mahwadah, warrohmah sulit tercapai karna tak disertai ridho Allah dalam memulainya. 

Disini aku ingin share tentang pernikahan syar'i yang walupun tidak 100% sempurna,setidaknya penyelenggaraan walimatul urs' ini sudah minta pendapat dan diawasi oleh para musrifah dan teman-teman solihah agar tidak lewat koridor hukum syara'. Walaupun sudah telat setahun Tapi tak apa siapa tahu bisa menjadi inspirasi dan referensi untuk pesta pernikahan syar'i kalian. 

Pertama disini yang akan kubahas adalah beberapa poin penting yaitu 

 

Infishol Tamm 


 

Pemisahan antara tamu laki-laki dan tamu perempuan, Karna aturan syariat memisahkan antara tamu pria dan wanita dengan shaf yang jelas untuk menghindari terjadinya ikhtilat (bercampur baur). Jadi pemisahan antara pria dan wanita tidak hanya saat di masjid tapi berlaku dimana pun tak terkecuali dalam pesta pernikahan. 

 

Make Up 

Disini benar-benar aku menghindari untuk tabarruj (berlebihan agar menarik perhatian) dengan memakai make up natural tanpa adanya sambung bulu mata atau pun cukur alis Rasulullah saw besabda 

“Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut, perempuan yang meminta disambungkan rambutnya, begitu pula perempuan yang membuat tato dan yang meminta dibuatkan tato.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dalam riwayat lain dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Allah melaknat perempuan yang mentato dan yang meminta ditato, yang menghilangkan bulu di wajahnya dan yang meminta dihilangkan bulu di wajahnya, yang merenggangkan giginya supaya terlihat cantik, "

 

Wedding Dress
 

 Dalam Islam pernikahan pun juga harus tetap sesuai aturan Allah perihal gaun pernikahan yaitu menggunakan jilbab (baju kurung) yang diulurkan keseluruh tubuh dan bukan potongan. Dan tidak boleh memiliki ekor yang panjang untuk menghindari tasyabuh bil kuffar (meniru kaum kafir) Menggunakan kerudung menutup dada bukan dililit ke leher. Sesuai firman Allah swt dalam QS. Al Ahzab 59 dan QS. An Nur ayat 31 

Disini aku menggunakan dress syar'i dari dwibcc boleh diintip katalognya di instagram @dwibcc 

 

No Ritual adat dan Musik yang melenakan 

Kami sepakat untuk menghapus ritual adat yang biasa ada dalam pernikahan seperti temu mempelai pria dan wanita, atau ritual geser hujan agar tidak turun hujan saat digelarnya pesta pernikahan. Ingat yaa hal tersebut termasuk dalam kesyirikan yang dosa nya tidak akan diampuni Allah swt. naudzubillah...... 

so, hindari acara adat yang mengarah ke arah syirik mending diganti dengan muroja'ah Alqur'an Insya Allah lebih berkah. Dan yang selanjutnya tidak ada alunan musik yang melenakan hingga membuat lupa diri,hanya dengan alunan musik bernuansa islami yang Insya Allah tidak akan mengurangi kemeriahan pesta pernikahan.

 

 


Nah demikian adalah beberapa point penting yang ada dalam prosesi pernikahan ku dan suami. Sebelum menuju jenjang pernikahan pun kamu juga bertemu sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan Allah yaitu No pacaran tapi ta'aruf. 

Bagaimana cerita tentang ta'aruf kami? Insya Allah akan aku ceritakan pada postingan selanjutnya...... 

Wassalamualaikum.... 

 

 

Berhijab Sejak Dini, Paksaan atau Pilihan?

 


 

Muncul sebuah video viral yang bernarasumber dari Deutsche Welle (DW) Indonesia sebuah media daring yang berasal dari jerman  mengulas tentang dampak buruk anak yang dipaksa berjilbab sejak kecil. Dalam video tersebut terdapat seorang narasumber yang bernama Nong Darol Mahmada mengatakan “ kekhawatiran saya sebenarnya lebih membawa kepada pola piker si anak itu menjadi eksklusif karena dari sejak kecil ia ditanamkan untuk misalnya “berbeda” dengan yang lain”.

Selain itu DW Indonesia juga mewawancarai psikolog bernama Rahajeng Ika untuk menanyakan tentang dampak psikologis pada anak-anak yang diharuskan berjilbab sejak dini. Ia mengatakan “Mereka menggunakan atau memakai sesuatu tapi belum paham betul konsekuensi dari pemakaiannya itu. Permasalahannya apabila di kemudian hari bergaul dengan teman-temannya, kemudian agak punya pandangan yang mungkin berbeda, boleh jadi dia mengalami kebingungan, apakah dengan dia pakaian begitu berarti dia punya batasan tertentu untuk bergaul”.

Video tersebut mengundang perhatian dan reaksi oleh para warganet terutama bagi umat muslim di Indonesia. Lalu apakah benar dengan berjilbab menjadikan seseorang eksklusif?

Dalam islam seorang anak adalah amanah bagi setiap orang tua. Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua muslim untuk mendidik anak-anaknya menjadi manusia saleh dan produktif. Mendidik anak menjadi saleh, tidak hanya untuk kebaikan si anak kelak, tapi juga untuk kebaikan orang tua dan orang lain disekitarnya. Peran orangtua sangat penting dalam menentukkan karakter anak yang mengerti nilai-nilai Islam sampai mereka dapat mengamalkannya, memberikan contoh dan menunjukkan pilihan-pilihan terbaik kepada anak.

“Tidak seorang bayi pun kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Lalu kedua orangtuanya lah yang menjadikan dia Yahudi atau Nashrani atau Majusi..” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Tidak lupa juga peran seorang perempuan bagi pendidikan anak-anaknya merupakan sesuatu yang penting. Seorang ibu merupakan ujung tombak pendidikan dan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Banyak sekali kisah-kisah para ulama tentang bagaimana perjuangan para orang tua khususnya seorang ibu dalam  mendidik putra putri mereka sehingga lahirlah generasi panutan. Belajar dari kisah Imam Syafi’i, sejak kecil beliau diantar ibunya mengikuti kajian Imam Malik di Madinah meski harus menempuh perjalanan jauh ditengah keterbatasan biaya yang bahkan untuk membeli alat tulis pun tidak mampu. Kisah Muhammad Al Fatih yang kesuksesan beliau juga tak lepas dari peran kedua  orang tuanya yaitu Sultan Murad II dan Huma Hatun. Sejak berumur 2 tahun Beliau sudah diberikan seorang guru besar yang mengajarkan tentang sistem pemerintahan islam dan penaklukan konstantinopel.

Bisa dipahami bahwa dari kisah tersebut dan Hadist yang disampaikan Rasulullah bahwa adanya pengaruh yang diberikan oleh orang tua terhadap masa depan anak. Jika orang tua mendidik dengan ketaatan sejak dini dengan contoh berhijab, maka akan berpengaruh terhadap kualitas dan perilaku sang anak dimasa depan.

Membahas sebuah identitas adalah sesuatu yang dinamis. Khawatir akan anak-anak yang berjibab akan menjadi eksklusif adalah bentuk stereotype yang tidak relevan di negeri yang mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia ini. Berjilbab merupakan suatu kewajiban dalam agama islam. Jadi memang sudah tugas orang tua untuk mengajarkan dan mengenalkan kewajiban dan tanggung jawab sejak dini agar paham dimasa depan. Bila menganggap mengajarkan ketaatan sejak dini merupakan sebuah paksaan maka para narasumber tersebut harus mencoba kembali secara utuh apa yang diinginkan dari keturunannya di masa depan. Tentu hal ini adalah berbeda dengan kasus pemaksaan. Jika memang sama maka bisa dikatakan seorang pemimpin yang berkewajiban untuk mensejahterakan masyarakat sama dengan pemaksaan untuk mensejahterakan setiap rakyatnya..

Kembali lagi hal tersebut adalah gejala-gejala islamophobia yang timbul dikalangan para tokoh negeri ini. Dengan memberikan ruang para feminist untuk menyuarakan ide-ide tentang hak asasi dalam berpenampilan dan membangun narasi bahwa umat muslim tidak open minded terhadap fashion dan memaksakan kehendak berhijab pada anak-anak. Perang –perang pemikiran mulai digencarkan sehingga akan banyak membuat umat muslim goyah dalam pemikiran lemah.

Maka dari itu umat muslim harus senantiasa berusaha untuk tidak terpegaruh dengan gencaran-gencaran dan hasutan yang menganggap hukum-hukum Allah adalah sebuah masalah dalam kehidupan. Para orang tua harus mengambil pelajaran dari ulama terdahulu mendidik anak-anaknya untuk senantiasa dekat dan menghapal Al qur’an sebelum usia baligh selanjutnya barulah mempelajari ilmu fiqih, bahasa, dan ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi. Karena aqidah merupakan pondasi utama keimanan seorang manusia.

Sebab sejatinya sang anak adalah penerus estafet amal shalih kedua orang tuanya. Dengan terus memupuk investasi amalan yang tidak akan pernah terputus melalui ketaatan dan pendidikan tentang jati dirinya yaitu seorang muslim.

“Apabila manusia telah mati terputuslah amalannya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendo’akannya” (HR. Muslim)

Wallahu’alam bishowab

 

 

Ubah Image Radical Menjadi Radi Cool

 


 

Kata radikalisme sekarang kembali mencuat ke publik setelah beberapa waktu tenggelam. Radikalisme yang dulu diidentikan untuk pelaku terorisme, ulama, atau santri di pondok-pondok pesantren, sekarang radikalisme disasarkan kepada sosok good looking. Dilansir dari CNN Indonesia (03/09/2020) statement kontroversial dilontarkan oleh menteri agama Fachrul Razi yang mengatakan bahwa strategi masuknya kelompok dan paham-paham radikalisme di masjid-masjid disekitar lingkungan pemerintahan, BUMN, dan ditengah masyarakat dengan mengirimkan anak yang good looking, penguasaan bahasa arabnya bagus, dan hafiz Qur’an.

Hal tersebut membuktikan bahwa islamophobia masih menjangkit sebagian besar penduduk di negara dengan warga muslim terbesar di dunia ini. Lalu, apakah sebenarnya arti dari radikalisme? Kenapa radikalisme selalu diidentikan dengan islam?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  radikalisme berarti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan social dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Namun kembali lagi, definisi radikalisme tidak jelas dengan makna yang disepakati sehingga sering kali stigma radikal diidentikan dengan agama tertetentu terutama islam, sehingga seolah semua hal yang disandingkan dengan radikalisme bersumber atau terafirmasi dari ajaran islam. Selain itu, radikalisme atas nama islam selalu didekatkan dengan tindakan terorisme yang seakan keduanya merupakan satu kesatuan yang identik dengan ajaran islam.

Penyesatan opini tentang radikalisme dan terorisme berhasil disebarluaskan oleh kafir penjajah sehingga menjangkit pemikiran-pemikiran banyak manusia di seluruh dunia sehingga menimbulkan stigma negative tentang islam dan muslim. Dunia semakin buta ketika tindak kekerasan terjadi didepan mata, asalkan pelaku bukan seorang muslim, atau bukan beragama islam, maka dunia akan diam seolah tidak terjadi apa-apa. Katakan seperti usaha genosida dan pengusiran muslim rohingya, penganiayaan muslim Uighur, penjajahan Israel atas palestina, pembantaian muslim Bosnia, penghinaan Rasulullah oleh media Perancis, dan masih banyak lagi.

Keadaan tersebut harus membuat umat muslim untuk lebih bekerja keras lagi berlipat lipat dalam melaksanakan kegiatan dakwah, karna pada kenyataannya sebagian besar target dakwah umat muslim negeri ini bukanlah orang-orang non muslim, tetapi saudara-saudara sesama muslim yang mengalami perang pemikiran (ghazwul fikri) tentang agamanya sendiri. Tugas pengemban dakwah saat ini terutama generasi muda untuk lebih fokus untuk mengembalikan kesadaran pemikiran umat kepada hukum-hukum islam. Maka diperlukan strategi yang lebih mumpuni dan kreatifitas dakwah yang lebih baik dibandingkan dengan strategi dan propaganda kafir penjajah dalam menggiring opini bahwa islam adalah ajaran tentang terorisme dan radikalisme.

Ubah stigma islam radikal menjadi radi cool, dengan menjadi seorang muslim yang keren dan membuktikan pada dunia bahwa syariat islam, modernitas, dan perubahan zaman bisa berjalan beriringan. Merefleksikan warisan umat terdahulu dan kemajuan pesat ilmu pengetahuan peradaban islam, sehingga dijadikan inspirasi masa lalu untuk kembali bangkit di dunia modern. Fakta bahwa sains pernah mengakar kuat saat keemasan peradaban islam merupakan factor pendorong untuk menguatkan kembali posisi umat muslim ditengah kehidupan modern, tidak hanya itu hal tersebut membktikan bahwa islam mampu menginspirasi modernitas.

Generasi muslim yang radi cool bangga menunjukan identitas diri sebagai muslim apapun profesi yang digeluti dengan penampilan yang syar’i diiringi sikap ramah dan ahsan pada siapa pun. Bergaul ditengah masyarakat dengan aturan syariat tanpa merasa eksklusif dan berbeda. Generasi muslim yang radi cool mempunyai tujuan hidup yaitu jannah sehingga segala sesuatu tindakan di dunia senantiasa disandarkan pada ridho Allah SWT, bukan untuk materi dan kepuasan dunia semata. Karena generasi muslim  radi cool mengerti bahwa hukum syariat Allah berlaku disetiap zaman dan tidak berubah sampai kapan pun, perubahan hanya terjadi pada fasilitas dan sarana hidup yang mengarah ke modernisasi.

Generasi muslim yang radi cool senantiasa sibuk dengan ketaatan pada Allah SWT, baik membaca, mendengar, dan menghafal Al Qur’an, hadist, memperdalam tsaqofah islam, disamping mempelajari ilmu sains dan social. Sehingga tsaqofah islam akan menjadi acuan saat mempelajari ilmu sains dan social agar tidak terjadi kerusakan di bumi, karena akan dikelola berdasarkan syariat yang ditetapkan Allah SWT. Generasi muslim radi cool akan menghindari membuang waktu dalam kesia-siaan dan kemaksiatan. Sebagian besar waktu akan dilewatkan dengan mengkaji ilmu, berdakwah kepada masyarakat sekitar, dan berjihad fi sabilillah untuk amar makruf nahi mungkar, dan siap memperjuangkan segala kebenaran di jalan Allah SWT.

Dan terakhir, generasi muslim radi cool akan bijak dalam menggunakan social media untuk senantiasa menebarkan kebaikan, sebagai sarana dakwah kepada islam, dan sebagai ladang untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala dengan share konten-konten yang bermanfaat untuk urusan dakwah kepada umat, bukan sekedar untuk meraup sebuah keuntungan dunia semata dengan menghalalkan berbagai cara agar mendapatkan atensi netizen walau dengan cara yang tidak terpuji.

Mulai untuk merubah image bahwa islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan keindahan dengan menjadi agen muslim yang baik dan senantiasa menjadi generasi muslim yang mustanir sehingga membangun kembali kebangkitan islam yang sudah lama runtuh.

“Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 80)

Wallahu’alam bishowab.

Memanusiakan Pejuang Kemanusiaan


source: Google
 

Disaat pemerintah sudah menerapkan era new normal, disisi lain jumlah kasus covid-19 belum terkendali. Korban jiwa semakin bertambah setiap harinya. tidak hanya dari masyarakat tapi juga para pejuang garda terdepan yaitu tenaga medis.

Menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) setidaknya sudah terhitung 72 orang dokter dilaporkan meninggal dunia karena positif Covid-19 per 1 Agustus 2020. Hal itu disampaikan Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik. Halik mengatakan terdapat 4 dokter yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 dalam sepekan. (Kompas.com 02/08/2020)

Sementar itu, menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, jumlah perawat yang meninggal dunia dan diduga karena Covid-19 telah mencapai 39 orang. (kompas.com 14/07/2020) Tidak hanya di Indonesia tapi berbagai negara di dunia juga mengalami banyak kehilangan dari para pekerja garda terdepan SARS Cov-2 ini. Melansir Al Jazeera, (13/7/2020), disebutkan sejak pandemi corona, lebih dari 3.000 tenaga kesehatan diketahui meninggal karena virus corona SARS-CoV-2 di seluruh dunia. Keterangan tersebut disampaikan oleh Amnesty International, bersamaan dengan peningkatan perhatiannya akan lingkungan kerja yang tidak aman, jam bekerja yang panjang, hingga kekerasan yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di beberapa negara di dunia.

Belum lagi masalah-masalah tentang kekerasan yang dialami tenaga medis diseluruh belahan dunia seakan menambah beban masalah selain beban kerja panjang yang tak berkesudahan. Dengan berbagai fitnah yang ditujukan oleh tenaga medis dengan berbagai cerita konspirasi yang disebarkan secara tidak langsung memberikan pengaruh buruk pada psikis tenaga medis disamping beban tanggung jawab dalam menghadapi kasus SARS Cov-2 yang semakin tidak terkendali setiap harinya. Tenaga medis secara langsung saat ini mengalami beban fisik maupun mental. Tekanan fisik berupa jam kerja yang lebih lama akibat bertambahnya jumlah pasien terinfeksi covid-19. Tidak hanya itu munculnya gejala psikologis berupa rasa takut, cemas, meningkatnya stress dan muncul rasa tidak kompeten, rasa gagal juga insecurity.

 Sejumlah tenaga kesehatan juga menerima stigma negatif dan tindak kekerasan karena pekerjaan mereka. Data Amnesty International Indonesia per 2 juni 2020 menunjukkan setidaknya terdapat 15 kasus diskriminasi dengan 214 korban oleh masyarakat terhadap para tenaga medis. Mulai dari penolakan di rumah kost tempat mereka tinggal, pemakaman jenazah perawat, hingga tindakan kekerasan terhadap tenaga medis. (kompas.com 15/07/2020)

Disisi lain pemerintah seakan acuh dengan keadaan para garda terdepan dengan minimnya fasilitas alat pelindung diri, perlindungan hukum dan kesejahteraan para pekerja medis. Dengan mengeluarkan kebijakan aturan new normal yang seakan menambah mimpi buruk karna rendahnya awareness masyarakat tentang bahaya covid-19 semakin berkurang. Para penjujung hak asasi juga seakan bungkam dan seolah lupa bahwa tenaga medis juga manusia biasa yang mempunyai hak untuk hidup, bekerja dengan aman, dan mendapat perlindungan hukum jika terjadi kekerasan atau tindakan pembullyan.

Dari semua kasus yang terjadi haruslah membuat seluruh masyarakat sadar bahwa demokrasi bukanlah solusi. System negara yang sekuler tidak dapat memberikan jalan keluar terbaik. Semua kebijakan hanya diambil dari perspektif untung dan rugi, kedaulatan yang diagung-agungkan berada ditangan rakyat pada kenyataannya berada pada tangan pemilik modal. Fasilitas kesehatan mumpuni tidak dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan ditengah wabah cenderung hanya menguntungkan sebelah pihak tanpa peduli pihak lain yang mengorbankan nyawa. Dengan banyaknya tenaga medis yang meninggal seharusnya menjadi perhatian para pemegang tampuk kekuasaan untuk mengubah kebijakan-kebijakan yang ada walaupun terkesan sudah terlambat, tapi akan lebih baik jika diperbaiki secepatnya.

Berkaca pada sistem Islam di era keemasan. Betapa, Islam menjadi garda terdepan dalam urusan kesehatan. Sejarah mencatat, bahwa kesehatan termasuk ke dalam kebutuhan primer yang wajib disediakan oleh negara. Bahkan rakyat memperolehnya dengan gratis. Karena mindset pemimpin pada saat itu adalah pelayan rakyat. Seperti Muhammad Al-Fatih sang penakluk konstantinopel. Beliau dalam memberikan pelayanan kesehatansungguh luar biasa, di antaranya merekrut juru masak terbaik rumah sakit, dokter datang minimal 2 kali sehari untuk visit pasien. Tenaga medis dan pegawai rumah sakit harus bersifat qona’ah dan juga punya perhatian besar kepada pasien. Will Durant dalam The Story of Civilization menyatakan, "Islam telah menjamin seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak, sekaligus memenuhi keperluannya. Contohnya Bimaristan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahu 1160 telah bertahan selama tiga abad dalam merawat orang-orang sakit, tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis. Para sejarahwan berkata, bahwa cahayanya tetap bersinar tidak pernah padam selama 267 tahun."

Tenaga kesehatan secara teratur diuji kompetensinya. Dokter Kekhalifahan menguji setiap tabib agar mereka hanya mengobati sesuai dengan pendidikan atau keahliannya. Mereka harus diperankan sebagai konsultan kesehatan dan bukan orang yang sok mampu mengatasi segala penyakit. Ini adalah sisi hulu untuk mencegah penyakit sehingga beban sisi hilir dalam pengobatan jauh lebih ringan. Negara membangun rumah sakit di hampir semua kota di seantero Khilafah Islam. Bahkan pada tahun 800 M di Bagdad sudah dibangun rumah sakit jiwa yang pertama di dunia. Sebelumnya pasien jiwa hanya diisolasi dan paling jauh dicoba diterapi dengan ruqyah. Rumah-rumah sakit ini bahkan menjadi favorit para pelancong asing yang ingin mencicipi sedikit kemewahan tanpa biaya, karena seluruh rumah sakit di dalam Khilafah Islam ini bebas biaya. Islam dapat dipastikan memberikan fasilitas terbaik untuk tenaga medisnya. Berupa tunjangan dan akses pendidikan mudah dan gratis serta sarana prasarana. Agar mindset yang muncul dalam diri tenaga medis adalah mindset melayani tak semata-mata hitung-hitungan materi. Selain itu, Islam menjamin sarana dan prasarana kesehatan yang terbaik dan berkualitas tinggi. Mindset menjaga nyawa telah menjadikan penguasa di era keemasan untuk menjaga aset tenaga medisnya. Sehingga dapat dipastikan sarana perlindungan diri seperti APD akan dipenuhi. Sehingga tak akan banyak tenaga medis yang dikorbankan.

Inilah fakta pelayanan kesehatan Khilafah yang diukir oleh peradaban Islam. Model pelayanan kesehatan terbaik dalam penerapan sistem kehidupan Islam yang menjadi segala solusi dari hadirnya permasalahan dalam kehidupan.

“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS Al-Maidah, ayat 32)

Wallahu’alam bishowab.


Minimalist vs Zuhud


Source : Google

Istilah minimalism akhir-akhi ini sangat popular diantara generasi y dan z. Lalu apakah itu minimalism?

Minimalism adalah perspektif seseorang yang tahu kebutuhan pokok dalam hidupnya dengan mulai mengurangi kepemilikan barang untuk memberi ruang dalam diri sehingga dapat menekan bahkan menghilangkan rasa stress dan depresi yang dialami. Istilah ini semakin popular ketika terbit buku yang berjudul “Goodbye, Things on minimalist living”, yang ditulis oleh penulis asal Jepang bernama Fumio Sasaki.

Dimulai saat sang penulis merasa ada yang kurang pada dirinya sehingga ia sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain sehingga mengalami rasa stress mulai bangun tidurnya ditambah saat melihat barang-barang yang menumpuk tidak pernah rapi di apartementnya. Hal tersebut membuat Fumio Sasaki mengalami ketidaktenangan dalam hidup hingga mengarah keperasaan depresi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengosongkan kamar dan mengurangi barang kepmilikan dan menyimpan barang yang dipikir memiliki manfaat prioritas. Dalam bukunya, Fumio menerapkan motto “less is more”, sehingga dengan berkurangnya barang maka berkurang pula rasa tanggungjawab dan membantu untuk mengatasi rasa depresi yang fumio alami. Sehingga rasa bahagia tumbuh saat berada di apartement bahkan tempat kerja.

Fumio mengatakan dalam bukunya “minimalist are people who khow whats’s truly necessary for them versus what they may want for the sake of appearance, and they’re not afraid to cut down on everything in the second category.” (Goodbye, things by Fumio Sasaki). Dalam bukunya Fumio ingin menyampaikan bahwa minimalism tidak selalu soal mengurangi barang dan menyimpan barang sesuai kebutuhan, hidup, yaitu tidak hanya sekedar tinggal di rumah dengan sedikit furniture dan cat hitam dan putih. Tapi minimalist juga harus dibangun melalui mindset  bahwa seseorang harus benar-benar tahu apa yang dibutuhkan bukan seperti apa yang ingin orang lain lihat.

Konsep minimalist ini sangat terkenal dan sukses dianut oleh masyarakat luas bahkan masyarakat diluar Jepang. Banyak orang-orang yang mulai mengikuti gaya hidup minimalist untuk tujuan mendapatkan kebahagian. Namun, tahukah bahwa Rasululllah sudah menerapkan konsep hidup minimalist dari ribuan tahun yang lalu?

Dalam Islam konsep minimalism dikenal dengan sikap qana’ah dan zuhud. Qana’ah ialah sikap senantiasa merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah dan zuhud ialah meninggalkan sesuatu yang kurang bermanfaat yang akan cenderung menjauhkan ketaatan kepada Allah.

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. “ (QS. Al-Furqan: 67)

“Hai anak Adam, pakailah pakaian yang indah di setiap (memasuki) mesjid. Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. “ (QS. Al-A’raf: 31)

Rasulullah SAW selalu menampakan gaya hidup dalam kesederhanaan. Beliau hanya memiliki beberapa helai baju dan tinggal dalam rumah sederhana dan tidak bermegah-megahan. Padahal seperti yang semua umat muslim tahu Rasulullah SAW adalah seorang utusan Allah dan pemimpin negara, tetapi beliau lebih memilih untuk bersikap sederhana dengan konsep yang sangat mirip dengan minimalism yang amat terkenal dizaman modern ini.

“Sebaik-baik perkara ialah yang paling sederhana. “ (HR. Tirmidzi).

Namun kadang banyak sekali umat muslim yang gagal paham dengan makna zuhud, dengan menghindari hal-hal yang bersifat keduniaan, jika perlu dengan menyendiri ditempat terpencil untuk mengkhususkan peribadatan kepada Allah meskipun meninggalkan keluarga dan hal-hal yang bersifat dunia lainnya termasuk dengan tidak perlu bekerja karna menjadi kaya adalah menyalahi konsep zuhud.

Seperti yang kita pahami konsep tersebut adalah konsep yang salah, karena zuhud bukan berarti membuang dunia. Tapi bermakna tidak membiarkan hati kosong secara total untuk hal-hal yang bersifat duniawi.yaitu dengantidak membiarkan dunia menempati hatinya walaupun kekayaan berada pada tangannya. Seperti yang dicontohakn Rasulullah dan para Sahabat. Walaupun memiliki kekayaan namun tetap menjadi manusia terbaik di hadapan Allah SWT. Menggunakan seluruh kekayaan untuk berdakwah dan berjuang di jalan Allah. Sehingga tidak serta merta berhenti bekerja dan sengaja untuk hidup miskin.

Konsep hidup qana’ah dan zuhud yang dicontohkan Rasulullah adalah dengan tidak menumpuk harta secara berlebihan. Rasulullah mencontohkan hidup dalam kesederhanaan dengan memiliki barang dengan sesuai kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan dengan makan secukupnya dan berpakaian sederhana.

“Tiada hak bagi seorang anak Adam dalam semua hal ini kecuali rumah tempat tinggal, baju yang menutup auratnya, roti kering, dan air. “ (HR. Tirmidzi)

Memperbanyak amal kebaikan dengan mengalihkan harta kekayaan yang Allah berikan untuk berjuang di jalan Allah demi mendapatkan ridho-Nya bukan untuk kesenang-senangan hidup didunia yang todak akan kekal selamanya. Allah SWT berfirman:

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. “ (QS. Al-Hadid: 20)

Rasulullah adalah orang petama yang mengajarkan manusia untuk hidup dengan konsep minimalism, yaitu dengan bersikap qonaah, zuhud dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah anugerahkan. Muslim bergaya minimalis adalah ia yang meminimalkan kecintaan terhadap dunia dan memaksimalkan kecintaan terhadap Allah dan Rasulnya. Sehingga Insya Allah akan mencapai kebahagiaan ehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Wallahu’alambishowab.

Powered by Blogger.

Labels

Hijab (3) berhijab (3) health (3) hijabsyari (3) medical (3) traveling (3) Imunisasi (2) Pengabdian (2) bidan (2) corona (2) depresi (2) doctor (2) dokter (2) drama (2) film (2) islam (2) nurse (2) perawat (2) virus (2) wabah (2) Crash Campak (1) Friends (1) HijabAlila (1) Lampung (1) PIN (1) Perjalanan (1) Pesisir Barat (1) Sahabat (1) Syar'i (1) Way Haru (1) bakteri (1) beach (1) book (1) buku (1) caesar (1) common (1) dakwah (1) depression (1) desa (1) dramakorea (1) emotion (1) food (1) fun (1) hoby (1) hospital (1) info (1) ispa (1) jalanjalan (1) khimar (1) kimsabu (1) konflik (1) melodydalampuisi (1) menulis (1) midwife (1) minimalism (1) minimalist (1) muslim (1) muslimah (1) newbie (1) nikahsyari (1) nonton (1) nulisyuk (1) obstetric (1) operasi (1) pantaingambur (1) penyakit (1) perkenalan (1) persatuan (1) prosa (1) psychology (1) puisi (1) radical (1) radicalism (1) radicool (1) review (1) riview (1) romanticdoctor (1) tabaruj (1) trip (1) vaksin (1) walimatulurs (1) zuhud (1)

Translate

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin Path Gmail

About Me

Assalamualaikum
Saya seorang bidan muslimah yang doyan ngeblog, jika ingin share atau diskusi sesuatu silakan comment dipostingan ya. 
Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © UMMISARIE